Pengalaman Qurban di Asrama: Seru, Syahdu, dan Bermakna
Qurban Bukan Sekadar Ritual, Tapi Momen Kebersamaan
Hari itu, matahari pagi menyambut hangat para anak yatim-dhuafa dan pengurus di asrama Yauma. Suasana berbeda terasa sejak subuh: anak-anak berpakaian rapi, pengurus bersiap di lapangan, dan semangat terpancar dari wajah-wajah kecil yang antusias. Momen qurban di asrama bukan sekadar prosesi penyembelihan, tapi menjadi pengalaman belajar yang hidup—tentang makna berbagi, kebersamaan, dan rasa syukur.
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu; dan berqurbanlah.”
(QS. Al-Kautsar: 1–2)
Anak Asuh Terlibat Langsung, Belajar dengan Hati
Program qurban Yauma melibatkan anak asuh sejak awal—dari menyiapkan perlengkapan hingga membantu proses distribusi. Anak-anak bukan hanya menyaksikan, tapi ikut merasakan bahwa daging qurban yang dibagikan adalah amanah dari para donatur yang mereka sebut dengan penuh hormat: Sahabat Yauma.
Melalui keterlibatan langsung, para peserta belajar membangun karakter. Mereka menyadari bahwa qurban bukan sekadar menerima daging, tetapi juga memahami arti berkorban, keikhlasan, dan empati terhadap sesama.
Syahdu Saat Penyembelihan, Haru Saat Distribusi
Penyembelih membuat suasana hening saat menyembelih kambing-kambing qurban. Doa bersama mengiringi, air mata menetes—bukan karena takut, tapi karena haru. Ini adalah kali pertama bagi sebagian anak menyaksikan prosesi ini. Namun mereka diajari untuk memaknainya sebagai bentuk ketaatan dan kasih sayang.
Setelah penyembelihan, daging dibagikan ke warga sekitar, yatim lainnya, dan keluarga dhuafa di sekitar asrama. Setiap bungkusan daging dikemas dengan rapi, disalurkan dengan senyum. “Ini dari Sahabat Yauma,” ucap mereka dengan bangga.
Qurban Membangun Kepedulian Sosial Anak
Kegiatan qurban ini menjadi salah satu momen penting dalam menanamkan nilai sosial pada anak-anak binaan. Mereka tak hanya menikmati daging qurban, tapi menyaksikan prosesnya dari awal hingga akhir, menjadikannya pengalaman utuh yang membentuk kepedulian sejak dini.
Anak asuh yang awalnya pemalu kini berani membagikan daging ke rumah-rumah. Mereka yang dulu enggan bicara, kini mengucapkan terima kasih kepada relawan dan donatur. Semua ini adalah hasil dari pengalaman qurban yang menyentuh hati.
Testimoni Para Donatur
“Ini pertama kali saya berqurban di Panti Yauma, alhamdulillah bisa semudah dan seamanah ini dalam berqurban. Kami dikirimkan foto-foto dan video, sehingga kami yakin daging qurban kami tersalurkan dengan tepat dan baik.” ~Ibu Lea Ratna
“Saya tiap tahun alhamdulillah selalu istiqomah berqurban di Panti Yauma, Insya Allah amanah, penyaluran dagingnya tepat untuk yang membutuhkan.” ~Ibu Gina Sugiarti
“Alhamdulillah kami merasa puas dengan program yang diadakan Panti Yauma, salah satunya amaliah bulan Zulhijah ini selalu mengadakan penyembelihan hewan qurban yang harganya terjangkau.” ~Ibu Tisniani Johan
Qurban yang Menguatkan Ukhuwah
Melalui program qurban Yauma, Sahabat Yauma telah menjadi bagian dari perjalanan spiritual dan sosial anak-anak yatim. Qurban bukan sekadar ibadah tahunan, tapi momentum membangun ukhuwah, mendidik jiwa, dan menebar kasih sayang dalam wujud nyata.
Jika Sahabat ingin menjadi bagian dari pengalaman bermakna ini di tahun mendatang, kunjungi pantiyauma.org dan ikuti jejak para pequrban yang telah mengukir senyum di wajah para penerima manfaat.
